Cara Budidaya Sawi Hijau Di Polybag Gampang Ekonomis Daerah Dan Praktis

Cara Budidaya Sawi Hijau Di Polybag Gampang Ekonomis Daerah Dan Praktis - Hallo sahabat minederienqc, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Cara Budidaya Sawi Hijau Di Polybag Gampang Ekonomis Daerah Dan Praktis, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Budidaya, Artikel Sawi, Artikel Tanaman, Artikel Tutorial, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Cara Budidaya Sawi Hijau Di Polybag Gampang Ekonomis Daerah Dan Praktis
link : Cara Budidaya Sawi Hijau Di Polybag Gampang Ekonomis Daerah Dan Praktis

Baca juga


Cara Budidaya Sawi Hijau Di Polybag Gampang Ekonomis Daerah Dan Praktis

Bismillah

Assalamualaikum Wr Wb, dalam kesempatan kita kali ini saya sebagai author dari blog http://tutorkap.blogspot.com/ ini akan memperlihatkan beberapa informasi dan tutorial bagaimana cara mengelola banyak sekali bisnis mulai yang sederhana hingga benar-benar mempunyai aset investasi besar.tak ternilai harganya untuk dimasa yang akan datang. Untuk itu anda sanggup membaca beberapa trik perjuangan yang berjudul Cara budidaya sawi hijau di Polybag Mudah Hemat Tempat dan Praktis ini secara lengkap eserta triknya dibawah ini :
Cara budidaya sawi hijau di Polybag Mudah Hemat Tempat dan Praktis
Berikut ini teknik budidaya sawi secara konvensional di lahan :

A. BENIH.

Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan perjuangan tani. Benih yang baik akan menghasilkan flora yang tumbuh dengan bagus. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram.
Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan usang penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik yaitu dengan alumunium foil.
Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, contohnya flora yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Dan penanaman sawi yang akan dijadikan benih terpisah dari flora sawi yang lain. Juga memperhatikan proses yang akan dilakukan mesilnya dengan dianginkan, tempat penyimpanan dan dibutuhkan usang penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun.

B. PENGOLAHAN TANAH.

Pengolahan tanah secara umum melaksanakan penggemburan dan pembuatan bedengan. Tahap-tahap pengemburan yaitu pencangkulan untuk memperbaiki struktur tanah dan sirkulasi udara dan pertolongan pupuk dasar untuk memperbaiki fisik serta kimia tanah yang akan menambah kesuburan lahan yang akan kita gunakan.
Tanah yang hendak digemburkan harus dibersihkan dari bebatuan, rerumputan, semak atau pepohonan yang tumbuh. Dan bebas dari kawasan ternaungi, alasannya yaitu flora sawi suka pada cahaya matahari secara langsung.
Sedangkan kedalaman tanah yang dicangkul sedalam 20 hingga 40 cm. Pemberian pupuk organik sangat baik untuk penyiapan tanah. Sebagai referensi pertolongan pupuk sangkar yang baik yaitu 10 ton/ha. Pupuk sangkar diberikan ketika penggemburan biar cepat merata dan bercampur dengan tanah yang akan kita gunakan.
Bila kawasan yang mempunyai pH terlalu rendah (asam) sebaiknya dilakukan pengapuran. Pengapuran ini bertujuan untuk menaikkan derajad keasam tanah, pengapuran ini dilakukan jauh-jauh sebelum penanaman benih, yaitu kira-kira 2 hingga 4 ahad sebelumnya. Sehingga waktu yang baik dalam melaksanakan penggemburan tanah yaitu 2 – 4 ahad sebelum lahan hendak ditanam. Jenis kapur yang dipakai yaitu kapur kalsit (CaCO3) atau dolomit (CaMg(CO3)2).

C. PEMBIBITAN.

Pembibitan sanggup dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah untuk penanaman. Karena lebih efisien dan benih akan lebih cepat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Sedang ukuran bedengan pembibitan yaitu lebar 80 – 120 cm dan panjangnya 1 – 3 meter. Curah hujan lebih dari 200 mm/bulan, tinggi bedengan 20 – 30 cm.
Dua ahad sebelum di tabur benih, bedengan pembibitan ditaburi dengan pupuk sangkar kemudian di tambah 20 gram urea, 10 gram TSP, dan 7,5 gram Kcl.Cara melaksanakan pembibitan ialah sebagai berikut : benih ditabur, kemudian ditutupi tanah setebal 1 – 2 cm, kemudian disiram dengan sprayer, kemudian diamati 3 – 5 hari benih akan tumbuh sehabis berumur 3 – 4 ahad semenjak disemaikan flora dipindahkan ke bedengan.

D. PENANAMAN.

Bedengan dengan ukuran lebar 120 cm dan panjang sesuai dengan ukuran petak tanah. Tinggi bedeng 20 – 30 cm dengan jarak antar bedeng 30 cm, seminggu sebelum penanaman dilakukan pemupukan terlebih dahulu yaitu pupuk sangkar 10 ton/ha, TSP 100 kg/ha, Kcl 75 kg/ha. Sedang jarak tanam dalam bedengan 40 x 40 cm , 30 x 30 dan 20 x 20 cm.
Pilihlah bibit yang baik, pindahkan bibit dengan hati-hati, kemudian menciptakan lubang dengan ukuran 4 – 8 x 6 – 10 cm.

E. PEMELIHARAAN.

Pemeliharaan yaitu hal yang penting. Sehingga akan sangat besar lengan berkuasa terhadap hasil yang akan didapat. 

  • Pertama-tama yang perlu diperhatikan yaitu penyiraman, penyiraman ini tergantung pada musim, jikalau ekspresi dominan penghujan dirasa berlebih maka kita perlu melaksanakan pengurangan air yang ada, tetapi sebaliknya jikalau ekspresi dominan kemarau tiba kita harus menambah air demi kecukupan flora sawi yang kita tanam. Bila tidak terlalu panaspenyiraman dilakukan sehari cukup sekali sore atau pagi hari.
  • Tahap selanjutnya yaitu penjarangan, penjarangan dilakukan 2 ahad sehabis penanaman. Caranya dengan mencabut flora yang tumbuh terlalu rapat.
  • Selanjutnya tahap yang dilakukan yaitu penyulaman, penyulaman ialah tindakan penggantian flora ini dengan flora baru. Caranya sangat gampang yaitu flora yang mati atau terjangkit hama dan penyakit diganti dengan flora yang baru.
  • Penyiangan biasanya dilakukan 2 – 4 kali selama masa pertanaman sawi, diadaptasi dengan kondisi keberadaan gulma pada bedeng penanaman. Biasanya penyiangan dilakukan 1 atau 2 ahad sehabis penanaman. Apabila perlu dilakukan penggemburan dan pengguludan bersamaan dengan penyiangan.
  • Pemupukan perhiasan diberikan sehabis 3 ahad tanam, yaitu dengan urea 50 kg/ha. Dapat juga dengan satu sendok the sekitar 25 gram dilarutkan dalam 25 liter air sanggup disiramkan untuk 5 m bedengan.

PENANAMAN VERTIKULTUR

Langkah – angkah penanaman secara vertikultur yaitu sebagai berikut :

  • 1. Benih disemaikan pada kotak persemaian denagn media pasir. Bibit dirawat hingga siap ditanaman pada umur 14 hari semenjak benih disemaikan.
  • 2. Sediakan media tanam berupa tanah top soil, pupuk kandang, pasir dan kompos dengan perbandingan 2:1:1:1 yang dicampur secara merata.
  • 3. Masukkan adonan media tanam tersebut ke dalam polibag yang berukuran 20 x 30 cm.
  • 4. Pindahkan bibit flora yang sudah siap tanam ke dalam polibag yang tersedia. Tanaman yang dipindahkan biasanya telah berdaun 3 – 5 helai.
  • 5. Polibag yang sudah ditanami disusun pada rak-rak yang tersedia pada Lath House.

PENANAMAN HIDROPONIK.

Langkah-langkah penanaman secara hidroponik yaitu sebagai berikut :

  • 1. Siapkan wadah persemaian . Masukkan media berupa pasir halus yang disterilkan setebal 3 – 4 cm. Taburkan benih sawi di atasnya selanjutnya tutupi kembali dengan lapisan pasir setebal 0,5 cm.
  • 2. Setelah bibit tumbuh dan berdaun 3 – 5 helai (umur 3 – 4 minggu0, bibit dicabut dengan hati-hati, selanjutnya bab akarnya dicuci dengan air hingga bersih, akar yang terlalu panjang sanggup digunting.
  • 3. Bak penanaman diisi bab bawahnya dengan kerikil steril setebal 7 – 10 cm, selanjutnya di sebelah atas ditambahkan lapisan pasir berangasan yang juga sudah steril setebal 20 cm.
  • 4. Buat lubang penanaman dengan jarak sekitar 25 x 25 cm, masukkan bibit ke lubang tersebut, tutupi bab akar bibit dengan media hingga melewati leher akar, usahakan posisi bibit tegak lurus dengan media.
  • 5. Berikan larutan hidroponik lewat penyiraman, sanggup pula pertolongan dilakukan dengan sistem drip irigation atau sistem lainnya, flora gres selanjutnya dipelihara hingga tumbuh besar.

HAMA DAN PENYAKIT

A. HAMA.

  • 1. Ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis Zell.).
  • 2. Ulat tritip (Plutella maculipennis).
  • 3. Siput (Agriolimas sp.).
  • 4. Ulat Thepa javanica.
  • 5. Cacing bulu (cut worm).

B. PENYAKIT.

  • 1. Penyakit akar pekuk.
  • 2. Bercak daun alternaria.
  • 3. Busuk berair (soft root).
  • 4. Penyakit embun tepung (downy mildew).
  • 5. Penyakit rebah semai (dumping off).
  • 6. Busuk daun.
  • 7. wangi Rhizoctonia (bottom root).
  • 8. Bercak daun.
  • 9. Virus mosaik.

PANEN DAN PENANGANAN PASCA PANEN.

Dalam hal pemanenan penting sekali diperhatikan umur panen dan cara panennya. Umur panen sawi paling usang 70 hari. Paling pendek umur 40 hari. Terlebih dahulu melihat fisik flora ibarat warna, bentuk dan ukuran daun. Cara panen ada 2 macam yaitu mencabut seluruh flora beserta akarnya dan dengan memotong bab pangkal batang yang berada di atas tanah dengan pisau tajam.

Pasca panen sawi yang perlu diperhatikan yaitu :

  • 1. Pencucian dan pembuangan kotoran.
  • 2. Sortasi.
  • 3. Pengemasan.
  • 4. Penympanan.
  • 5. Pengolahan.

Jika anda mempunyai banyak sekali pertanyaan ihwal tema judul Cara budidaya sawi hijau di Polybag Mudah Hemat Tempat dan Praktis  hari ini, anda sanggup menuangkan pendapat anda dengan mengisi kolom komentar yang terdapat dibawah ini. Terima kasih alasannya yaitu anda telah membaca tutorial blog sederhana ini.
Wassalamualaikum Wr Wb, 


Demikianlah Artikel Cara Budidaya Sawi Hijau Di Polybag Gampang Ekonomis Daerah Dan Praktis

Sekianlah artikel Cara Budidaya Sawi Hijau Di Polybag Gampang Ekonomis Daerah Dan Praktis kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Cara Budidaya Sawi Hijau Di Polybag Gampang Ekonomis Daerah Dan Praktis dengan alamat link https://minederienqc.blogspot.com/1989/06/cara-budidaya-sawi-hijau-di-polybag.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel