Cara Budidaya Rumput Bahari Di Tambak Yang Baik Dan Menguntungkan

Cara Budidaya Rumput Bahari Di Tambak Yang Baik Dan Menguntungkan - Hallo sahabat minederienqc, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Cara Budidaya Rumput Bahari Di Tambak Yang Baik Dan Menguntungkan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Budidaya, Artikel Perikanan, Artikel Rumput Laut, Artikel Tanaman, Artikel Tutorial, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Cara Budidaya Rumput Bahari Di Tambak Yang Baik Dan Menguntungkan
link : Cara Budidaya Rumput Bahari Di Tambak Yang Baik Dan Menguntungkan

Baca juga


Cara Budidaya Rumput Bahari Di Tambak Yang Baik Dan Menguntungkan

Bismillah

Assalamualaikum Wr Wb, dalam kesempatan kita kali ini saya sebagai author dari blog http://tutorkap.blogspot.com/ ini akan menunjukkan beberapa informasi dan tutorial bagaimana cara mengelola banyak sekali bisnis mulai yang sederhana hingga benar-benar mempunyai aset investasi besar.tak ternilai harganya untuk dimasa yang akan datang. Untuk itu anda sanggup membaca beberapa trik perjuangan yang berjudul Cara budidaya rumput bahari di tambak Yang Baik dan Menguntungkan ini secara lengkap eserta triknya dibawah ini :


Cara budidaya rumput bahari di tambak
Yang Baik dan Menguntungkan
Secara umum, budidaya rumput bahari Indonesia masih dilakukan dengan sederhana. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam budidaya rumput laut, yang juga sanggup memilih keberhasilan budidaya itu sendiri. Faktor-faktor tersebut ialah :


  • 1. Pemilihan lokasi yang memenuhi persyaratan bagi jenis rumput bahari yang akan dibudidayakan. Hal ini perlu dilakukan alasannya ialah ada perlakukan yang berbeda untuk tiap jenis rumput laut
  • 2. Pemilihan atau seleksi bibit yang baik, penyediaan bibit dan cara pembibitan yang tepat.
  • 3. Metode budidaya yang tepat
  • 4. Pemeliharaan tanaman
  • 5. Metode panen dan perlakuan pasca panen yang benar
  • 6. Pembinaan dan pendampingan secara kontinyu kepada petani.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk budidaya rumput bahari di perairan pantai, yaitu :

1. Pemilihan Lokasi


Beberapa persyaratan yang diperhatikan terkait dengan lokasi yakni : perairan cukup tenang, terlindung dari imbas angin dan ombak; tersedianya sediaan rumput alami setempat (indikator); juga dengan kedalaman yang dihentikan kurang dari dua kaki (sekitar 60 cm) pada dikala surut terendah dan dihentikan lebih dari tujuh kaki (sekitar 210 cm) pada dikala pasang tertinggi. Selain itu juga harus didukung dasar perairan (tipe dan sifat substratum) yang digunakan. Faktor lain yang juga perlu diperhatikan ialah kualitas air, jalan masuk tenaga kerja, perizinan, dan sebagainya.


2. Melakukan uji penanaman


Setelah menemukan lokasi yang secara umum sudah baik, perlu dilakukan uji penanaman untuk mengetahui apakah tempat tersebut menunjukkan pertumbuhan yang baik atau tidak. Pengujian dilakukan dengan metode tali dan metode jaring. Pada metode tali dipakai tali monofilament atau polyethilene yang diikatkan pada dua tiang pancang yang dipasang dengan jarak sekitar 12 meter. Sedangkan pada metode jaring sanggup memakai jaring monofilament atau polyethilene dengan ukuran 5 x 2.5 m yang diikatkan pada tiang pancang.

3. Menyiapkan areal budidaya

Setelah lokasi sudah dipastikan cukup baik, maka dilakukan persiapan lahan sebagai berikut :


  • a. Bersihkan dasar perairan lokasi budidaya dari rumput-rumput bahari liar dan tumbuhan pengganggu lain yang biasa tumbuh subur.
  • b. Bersihkan calon lokasi dari karang, batu, bintang laut, bulu babi, maupun binatang predator lainnya.
  • c. Menyiapkan tempat penampungan benih (seed bin), sanggup terbuat dari kerangka besi dan berjaring kawat atau dari rotan, bambu, ukurannya bervariasi 2 x 2 x 1.5 meter atau 2 x 2 x 1.5 – 1.7 meter.

4. Memilih metode budidaya yang akan digunakan

Membudidayakan rumput bahari di lapangan (field culture) sanggup dilakukan dengan tiga macam metode menurut posisi tumbuhan terhadap dasar perairan, yakni metode dasar, metode lepas dasar, dan metode apung.


  • a. Metode dasar (bottom method)
  • Metode dasar ialah metode pembudidayaan rumput bahari memakai benih bibit tertentu, yang telah diikat, kemudian ditebarkan ke dasar perairan, atau sebelum ditebarkan benih di ikat dengan kerikil karang. Metode ini juga terbagi atas dua yaitu : metode sebaran (broadcast) dan juga metode budidaya dasar bahari (bottom farm method).
  • b. Metode lepas dasar (Off-bottom method)
  • Metode ini dilakukan dengan mengikatkan benih rumput bahari (yang diikat dengan tali rafia) pada rentangan tali nilon atau jaring di atas dasar perairan dengan memakai pancang-pancang kayu. Metode ini terbagi atas : metode tunggal lepas dasar (Off-bottom monoline method), metode jaring lepas dasar (Off-bottom-net method), dan metode jaring lepas dasar berbentuk tabung (Off-bottom-tabular-net method).
  • c. Metode apung (floating method)
  • Metode ini merupakan rekayasa bentuk dari metode lepas dasar. Pada metode ini tidak lagi dipakai kayu pancang, tetapi diganti dengan pelampung. Metode ini terbagi menjadi : metode tali tunggal apung (Floating-monoline method), dan metode jaring apung (Floating net method).

5. Penyediaan bibit

Setelah dipilih metode budidaya yang akan dilakukan, langkah selanjutnya ialah penyediaan bibit. Bibit dikumpulkan dari pembibitan langsung, dilakukan dengan beberapa metode pengumpulan benih, yaitu :


  • a. Metode penyebaran secara spontan
  • Potongan-potongan (fragmen tetrasporotphyte) diletakkan pada jaring-jaring benih (seed nets) dan sanggup pula diletakkan pada potongan-potongan kerikil di dalam tangki pengumpul yang telah diisi air laut. Setelah itu dibiarkan hingga tetraspora menyebar secara spontan.
  • b. Metode kering
  • Tetrasporotphyte dikeringkan dibawah sinar matahari selama tiga jam, kemudian ditempatkan dalam tangki ibarat motode a di atas. Prosedur berikutnya sama dengan metode a.
  • c. Metode kejutan osmotic
  • Tetrasporotphyte direndam dalam air bahari berkonsentrasi 1,030 g/cm3 selama 25 menit, kemudian direndam ke dalam air bahari berkonsentrasi normal sambil diaduk dan alhasil suspensi spora sanggup diperoleh.

6. Penanaman bibit

Bibit yang akan ditanam ialah thallus yang masih muda dan berasal dari ujung thallus tersebut. Saat yang baik untuk penebaran maupun penanaman benih ialah pada dikala cuaca teduh (tidak mendung) dan yang paling baik ialah pagi hari atau sore hari menjelang malam.


7. Perawatan selama pemeliharaan


Seminggu sehabis penanaman, bibit yang ditanam harus diperiksa dan dipelihara dengan baik melalui pengawasan yang teratur dan kontinyu. Bila kondisi perairan kurang baik, ibarat ombak yang keras, angin serta suasana perairan yang banyak dipengaruhi kondisi ekspresi dominan (hujan/kemarau), perlu pengawasan 2-3 hari sekali.


8. Pemanenan


Pemanenan sanggup dilakukan kalau rumput bahari telah mencapai berat tertentu, yakni sekitar empat kali berat awal (waktu pemeliharaan 1.5 – 4 bulan). Cepat tidaknya pemanenan tergantung metode dan perawatan yang dilakukan sehabis bibit ditanam.


9. Pengeringan hasil panen


Penanganan pasca panen, termasuk pengeringan yang sempurna sangat perlu, mengingat imbas langsungnya terhadap mutu dan harga penjualan di pasar.


Budidaya rumput bahari di tambak merupakan salah satu cara pemanfaatan lahan untuk memenuhi ajakan rumput bahari yang semakin meningkat, terutama untuk rumput bahari jenis Gracillaria sp. Budidaya rumput bahari di tambak mempunyai lebih banyak keunggulan daripada budidaya di perairan pantai (laut). Keuntungan itu antara lain : tumbuhan rumput bahari agak terlindungi dari imbas lingkungan yang kurang sesuai, serta juga memungkinkan untuk dilakukan pemupukan, termasuk kemudian mengontrol kualitas air, khususnya salinitas.


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya rumput bahari di tambak yakni :

1. Pemilihan lokasi

Lokasi untuk budidaya rumput bahari di tambak harus memenuhi beberapa persyaratan, dimana persyaratan yang harus dipenuhi hampir sama dengan tambak untuk budidaya udang. Syarat-syarat tersebut ibarat :

  • a. Gelombang dalam tambak (akibat imbas angin) tidak terlalu besar
  • b. Areal pertambakan sebaiknya melandai
  • c. Pasang surut yang baik berkisar antara 1.5-2.5 m.                         
  • d. Tersedia air tawar untuk mengatur salinitas
  • e. Kualitas air yang dibutuhkan dengan salinitas berkisar antara 12-30 permil, dengan kadar ideal 20-25 permil; suhu berkisar 18-30oC dengan suhu optimum 20-25oC; pH berkisar 6-9 dengan kisaran optimum 6.8-8.2; oksigen berkisar 3-8 ppm. Selain itu, air tidak mengandung atau membawa lumpu.
  • f. Dekat dengan rumah penduduk (untuk jalan masuk tenaga kerja)
  • g. Aksesibilitas jalan untuk transportasi, dan kebutuhan lainnya
2. Sistem distribusi air

Sistem distribusi yang baik sangat dibutuhkan untuk sanggup mengatur kualitas air, khususnya melalui penggantian air yang teratur dan berulang-ulang.


3. Konstruksi tambak


Konstruksi tambak yang dibangun harus sanggup menjawab kebutuhan untuk acara budidaya yang dilakukan. Hal yang perlu diperhatikan terkait konstruksi tambak ialah bentuk tambak, pematang, pintu air, dan juga saluran air.


4. Persiapan penanaman


Sebelum dilakukan penanaman, tanah dasar terlebih dahulu dinaikkan ke pematang. Setelah kering, tanah kemudian dimasukkan lagi. Untuk mempercepat pertumbuhan Gracillaria sp, tanah sanggup dipupuk dengan memakai urea tiga kg per hektar, atau 1-2 ton pupuk sangkar per hektar. Sedang untuk bibit yang dipakai sanggup diperoleh dari maupun perjuangan budidaya.


5. Penanaman bibit


Penanaman bibit mengunakan broadcast method, dimana bibit tumbuhan ditebar di seluruh cuilan tambak. Bibit yang ditebar ialah cuilan thallus yang masih muda, yang diperoleh dengan jalan membuang bagian-bagian pangkalnya. Sedang untuk cuilan ujungnya sanggup ditebar ke dalam tambak, alasannya ialah bibit yang berasal dari cuilan ujung lebih baik daripada cuilan pangkalnya.


6. Perawatan selama pemeliharaan


Perawatan pada budidaya rumput bahari di tambak hampir sama dengan budidaya di laut. Perlu juga diperhatikan kondisi air, dan hama dan gulma yang menyerang ibarat lumut dari jenis Enteromorpha in Limnea glabra Muller yang biasanya menyerang dengan membelit rumput laut, sehingga memperlambat pertumbuhan rumput laut.


7. Pemanenan


Rumput bahari biasanya sanggup dipanen kalau usia pemeliharaan sudah mencapai 45-60 hari (sekitar 2 bulan) dengan berat biasanya berkisar antara 500-600 gram. Hal lain yang perlu diperhatikan ialah bahwa pemanenan juga sanggup dilakukan setiap tujuh hari sekali. Untuk penanganan pasca panen hampir sama dengan yang telah dijelaskan pada budidaya rumput bahari di perairan pantai atau laut


Jika anda mempunyai banyak sekali pertanyaan ihwal tema judul Cara budidaya rumput bahari di tambak Yang Baik dan Menguntungkan  hari ini, anda sanggup menuangkan pendapat anda dengan mengisi kolom komentar yang terdapat dibawah ini. Terima kasih alasannya ialah anda telah membaca tutorial blog sederhana ini.
Wassalamualaikum Wr Wb, 


Demikianlah Artikel Cara Budidaya Rumput Bahari Di Tambak Yang Baik Dan Menguntungkan

Sekianlah artikel Cara Budidaya Rumput Bahari Di Tambak Yang Baik Dan Menguntungkan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Cara Budidaya Rumput Bahari Di Tambak Yang Baik Dan Menguntungkan dengan alamat link https://minederienqc.blogspot.com/1989/06/cara-budidaya-rumput-bahari-di-tambak_14.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel