Cara Berbisnis Ala Rasulullah Paling Baik Dan Benar Serta Halal

Cara Berbisnis Ala Rasulullah Paling Baik Dan Benar Serta Halal - Hallo sahabat minederienqc, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Cara Berbisnis Ala Rasulullah Paling Baik Dan Benar Serta Halal, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Bisnis, Artikel Islami, Artikel Tutorial, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Cara Berbisnis Ala Rasulullah Paling Baik Dan Benar Serta Halal
link : Cara Berbisnis Ala Rasulullah Paling Baik Dan Benar Serta Halal

Baca juga


Cara Berbisnis Ala Rasulullah Paling Baik Dan Benar Serta Halal

Bismillah

Assalamualaikum Wr Wb, dalam kesempatan kita kali ini saya sebagai author dari blog http://tutorkap.blogspot.com/ ini akan menawarkan beberapa informasi dan tutorial bagaimana cara mengelola banyak sekali bisnis mulai yang sederhana hingga benar-benar mempunyai aset investasi besar.tak ternilai harganya untuk dimasa yang akan datang. Untuk itu anda bisa membaca beberapa trik perjuangan yang berjudul Cara berbisnis ala rasulullah paling Baik dan Benar serta Halal ini secara lengkap eserta triknya dibawah ini :

Cara berbisnis ala rasulullah
paling Baik dan Benar serta Halal

                Seperti kita ketahui bahwa Seorang Muhammad selain seorang nabi dan rasul, seorang kepala negara, seorang panglima perang yang tangguh, ia juga seorang Entrepreneur sukses di jamannya… ia telah berbisnis dari masih sangat muda di umur 12 thn sewaktu diajak pamannya untuk ke Syam berbisnis (nah sudah saatnya anak muda kini mulailah mengikuti sunah rasul ini yaitu entrepreneur) nah dalam berdagang nabi mempunyai 4 tips yang selain mendapat laba besar juga mendapat berkah dari Allah. Adapun ke 4 tips itu yaitu :

1.      Jujur
Saat berdagang Nabi Muhammad SAW muda dikenal dengan julukan Al Amin (yang terpercaya). Sikap ini tercermin dikala dia bekerjasama dengan customer maupun pemasoknya.

Nabi Muhammad SAW mengambil stok barang dari Khadijah, konglomerat kaya yang kesudahannya menjadi istrinya. Dia sangat jujur terhadap Khadijah. Dia pun jujur kepada pelanggan. Saat memasarkan barangnya dia menjelaskan semua keunggulan dan kelemahan barang yang dijualnya. Bagi Rasulullah kejujuran yaitu brand-nya.

2.      Mencintai Customer
Dalam berdagang Rasulullah sangat mengasihi customer menyerupai dia mengasihi dirinya sendiri. Itu sebabnya dia melayani pelanggan dengan sepenuh hati. Bahkan, dia tak rela pelanggan tertipu dikala membeli.
Sikap ini mengingatkan pada hadits yang ia sampaikan, “Belum beriman seseorang sehingga dia mengasihi saudaramu menyerupai mengasihi dirimu sendiri.”

3.      Penuhi Janji
Nabi semenjak dulu selalu berusaha memenuhi janji-janjinya.  Firman Allah, “Wahai orang-orang yang beriman penuhi janjimu.” (QS Al Maidah 3).

Dalam dunia pemasaran, ini berarti Rasulullah selalu menawarkan value produknya menyerupai yang diiklankan atau dijanjikan. Dan untuk itu butuh upaya yang tidak kecil. Pernah suatu ketika Rasulullah murka dikala ada pedagang mengurangi timbangan. Inilah kiat Nabi menjamin customer satisfaction (kepuasan pelanggan).

Di Indonesia mobil-mobil Toyota berjaya di pasar. Salah satu kiat pemasarannya yaitu menawarkan kepuasan pelanggan. Salah satu ukurannya yaitu Call Centre Toyota dinobatkan sebagai call centre terbaik, mengalahkan Honda dan industri otomotif lainnya.

4.      Segmentasi ala Nabi
Nabi pernah murka dikala melihat pedagang menyembunyikan jagung berair di sela-sela jagung kering. Hal itu berbeda dengan Nabi, dikala menjual barang dia selalu memperlihatkan bahwa barang ini manis lantaran ini, dan barang ini kurang bagus, tapi harganya murah.

Ketika Rasulullah melewati seorang penjual makanan. Beliau tertarik ingin membelinya. Beliau kemudian memasukkan tangannya ke daerah masakan tersebut untuk memilihnya. Beliau terkejut ketika tangannya mencicipi masakan yang berada di belahan bawah ternyata basah. Beliau bertanya mengapa demikian. Pedagang itu menjawab bahwa dagangannya tertimpa air hujan. Beliau berkata sambil emnunjukkan ketidaksukaannya, “Mengapa engkau tidak meletakkkan masakan yang berair itu di atas semoga pembeli bisa melihatnya.” Kemudian Rasulullah SAW bersabda
من غشنا فليس منا
“Barang siapa yang mencurangi kami, bukan dari pengikut kami” (HR. Muslim)

Pelajaran dari dongeng itu yaitu bahwa Nabi selalu mengajarkan semoga kita menawarkan good value untuk barang yang dijual. Sekaligus Rasulullah mengajarkan segmentasi: barang manis dijual dengan harga manis dan barang dengan kualitas lebih rendah dijual dengan harga yang lebih rendah.

Prinsip bisnis Rasulullah Muhammad SAW.

Apakah modal utama memulai usaha? Jika Anda menjawab uang, mungkin benar, tapi tidak dalam bisnis ala Rasulullah SAW. “Yang menjadi number one capital dalam bisnis ala Rasulullah yaitu kepercayaan (trust) dan kompetensi,” kata pakar ekonomi syariah, Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec.

Menurut beliau, dalam trust itu ada integritas dan kemampuan melaksanakan usaha. “Rasulullah membangun perjuangan dari kecil, dari sekadar menjadi pekerja, kemudian dipercaya menjadi supervisor, manager, dan kemudian menjadi investor.

Perjalanan dari kuadran ke kuadran itu, memperlihatkan bahwa Rasulullah yaitu seorang entrepreneur yang mempunyai seni administrasi dalam menyebarkan usahanya dan karakteristik untuk mencapai sukses.

Sebagai pengusaha dan pemimpin, Rasulullah mempunyai sumber income yang sangat banyak. Namun ia sangat ringan tangan memberi bantuan. “Beliau sangat tidak sabar melihat ada umat yang menderita dan tidak ridha melihat kemiskinan di sekitarnya atau kelaparan di depan matanya.

Itu sebabnya, Rasulullah selalu berzakat dengan kecepatan yang luar biasa, yang digambarkan para sahabatnya sebagai “seperti hembusan angin”. “Beliau menyedekahkan begitu banyak hartanya dan mengambil sedikit saja untuk diri dan keluarganya.

Sementara itu berdasarkan Laode M. Kamaluddin. Ph.D. dalam bukunya “14 Langkah Bagaimana Rasulullah SAW Membangun Kerajaan Bisnis”, kejujuran dan keterbukaan Rasulullah dalam melaksanakan transaksi perdagangan merupakan pola bagi seorang pengusaha generasi selanjutnya. Beliau selalu menepati kesepakatan dan mengantarkan barang dagangan dengan standar kualitas sesuai dengan seruan pelanggan sehingga tidak pernah menciptakan pelanggannya mengeluh atau bahkan kecewa. Reputasi sebagai pelanggan yang benar-benar jujur telah tertanam dengan baik. Sejak muda, ia selalu memperlihatkan rasa tanggung jawabnya terhadap setiap transaksi yang dilakukan.

Di dalam buku 14 Langkah Bagaimana Rasulullah SAW membangun Kerajaan Bisnis juga dipaparkan diam-diam bisnis Rasulullah, antara lain mengakibatkan bekerja sebagai ladang menjemput surga, berpikir VISIONER, kreatif dan siap menghadapi perubahan, pandai mempromosikan diri, menggaji karyawan sebelum kering keringatnya, mengutamakan sinergisme, berbisnis dengan cinta, serta arif bersyukur dan berucap terima kasih.

Selain memaparkan diam-diam bisnis Rasulullah, Laode M. Kamaluddin. Ph.D juga memberi pengutamaan khusus pada pentingnya menjaga amanah. Sebab kesuksesan Rasulullah tak bisa lepas dari keberhasilannya menjaga kepercayaan (amanah), ini merupakan ciri utama dari kegiatan bisnis yang dilakukan oleh Rasulullah sehingga tidak ada satupun orang yang berinterakasi dengan ia kecuali mendapat kepuasan yang luar biasa. Dan sangat pantas jikalau ia mendapat gelar Al-Amiin (orang yang sanggup dipercaya). Itulah modal terbesar yang tak bisa ditawar-tawar jikalau kita ingin sukses dalam berbisnis menyerupai Rasulullah.

Prof. Afzalul Rahman dalam buku Muhammad A Trader, mengungkapkan :
(Nabi Muhammad SAW yaitu seorang pedagang yang jujur dan adil (fairplay) dalam menciptakan perjanjian bisnis dan tidak pernah menciptakan para pelanggannya mengeluh (komplain). Beliau selalu menepati janjinya dan dalam menyerahkan/mengirimkan barang-barang pesanannya selalu sempurna waktu dan tetap mengutamakan kualitas barang yang telah dipesan dan disepakati sebelumnya. Dalam berperilaku bisnis Beliau selalu memperlihatkan rasa penuh tanggung jawab dan mempunyai integritas yang tinggi di mata siapapun. Reputasi ia sebagai seorang pedagang yang jujur dan adil telah dikenal luas semenjak ia masih muda).

Berdasarkan pemaparan di atas, sanggup diketahui bahwa Nabi Muhammad yaitu seorang pedagang yang jujur dan adil serta sanggup mengemban amanah dalam menciptakan perjanjian bisnis sehingga ia sukses dalam usahanya. Bandingkan dengan keadaan dikala ini yang ada di sekitar kita, ada sebagian saudara kita yang cenderung menghalalkan segala cara dalam menjual dagangannya. Fenomena penjual daging sapi glonggongan, daging sapi dicampur daging celeng, ayam tiren (ayam mati kemaren), borak, beras dicampur pemutih pakaian, pewarna masakan memakai pewarna kain dan masih banyak lagi. Mereka seolah tidak peduli dengan kerugian dan efek yang akan diterima oleh pembelinya. Semakin menciptakan kita prihatin mereka berdalih “cari yang haram saja susah apalagi yang halal ?.

Di dunia maya-pun seolah tak mau ketinggalan, makin maraknya cyber crime, agresi tipu-tipu, scam, hoax, virus, pencurian data hingga pembobolan rekening dll, menciptakan kita semakin prihatin. Dari ke semua itu timbul pertanyaan di benak kita, masih adakah kejujuran dan keadilan serta amanah atau kepercayaan (trust) di sekitar kita?.

Semoga Allah SWT senantiasa menawarkan bimbingan dan petunjuk-Nya kepada kita semua. Semoga apa yang diajarkan Baginda Rasul SAW ini bisa kita terapkan dalam bisnis kita dan sanggup menginspirasi buat temen temen semua amin

Referensi :
Eksiklopedia Leadership & Manajemen Muhammad SAW, The Super Leader Super Manager – Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec
14 Langkah Bagaimana Rasulullah SAW Membangun Kerajaan Bisnis – Laode M. Kamaluddin. Ph.D

Jika anda mempunyai banyak sekali pertanyaan perihal tema judul Cara berbisnis ala rasulullah paling Baik dan Benar serta Halal  hari ini, anda bisa menuangkan pendapat anda dengan mengisi kolom komentar yang terdapat dibawah ini. Terima kasih lantaran anda telah membaca tutorial blog sederhana ini.
Wassalamualaikum Wr Wb, 


Demikianlah Artikel Cara Berbisnis Ala Rasulullah Paling Baik Dan Benar Serta Halal

Sekianlah artikel Cara Berbisnis Ala Rasulullah Paling Baik Dan Benar Serta Halal kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Cara Berbisnis Ala Rasulullah Paling Baik Dan Benar Serta Halal dengan alamat link https://minederienqc.blogspot.com/1989/06/cara-berbisnis-ala-rasulullah-paling_14.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel